Permaculture Approach 2 – Water Management

Permaculture Approach 2 – Water Management

Tidak ada yang mendefinisikan sifat dari tempat kita berpijak lebih dari air! Tanpa air, kita memiliki gurun, dengan air yang berlimpah, kita memiliki hutan yang merupakan pusat keanekaragaman hayati. Air selalu menjadi prioritas nomor satu untuk sistem permaculture. Itulah sebabnya desain Permaculture mencoba memanen, menahan, dan menyelamatkan air sebanyak mungkin sebelum hilang dari sistem.

Ada dua strategi dasar konservasi air pada permaculture : menyimpan air di tanah dan pengalihan air permukaan ke bendungan/kolam dan tangki untuk digunakan nanti atau menyimpannya di permukaan. Pertama kita harus memperlambat, menyebarkan, dan memasukkan air saat jatuh dari langit ke tanah.

Tujuannya adalah untuk:
(1) Menangkap air sebanyak mungkin.
(2) Menyimpan untuk periode kering.
(3) Mendistribusikan air itu ketika diperlukan keseluruh area tanam.
Apakah Anda akan menggunakan salah satu atau kedua strategi ini tergantung pada kondisi area : iklim, medan, tanah, dan tujuan dari penggunaan air tersebut. Namun, seperti yang saya katakan berulang, tujuan pertama desain landscape permaculture adalah untuk mengontrol dan menggunakan air sebijaksana mungkin.

Ada beberapa tahap pendekatan diantaranya :
1. Observasi dan analisa kebutuhan air serta sumber mata air di area tanam anda.
2. Creating water storage/Menciptakan penyimpanan air.
3. Harvesting water/Memanen air.
4. Water Distribution/Membagi kebutuhan air.
5. Water Conservation