We have several eggs sources here, from our manila duck (entog), ducks (bebek petelur), chickens (ayam), goose (soang) and quails (burung puyuh) they are also our main sources of proteins, beside our ettawa goat and lamb.
At first we didn’t expect that the ducks have the most disturbing voices…it is really…really…has the distictive disturbing voice ahahahahaha. Super berisik sampai-sampai kami suka tidak kuat mendengar bebek bersuara terus menerus….ya Tuhannn, sepertinya kami telah salah memilih hewan. Sampai-sampai kami kebingungan, ini kenapa ya mereka berisik aja? Apa kakinya amat sensitif sehingga kalau keinjak temannya sendiri sakitnya bukan main? Atau memang bawaan orok aja gitu? Setelah kami investigasi dengan seksama dan sepenuh hati, ternyata mereka suka diganggu oleh dua ekor soang. Si soang2 kami memang memiliki tingkat kekepoan yang luar biasa…sampai-sampai mereka itu tidak hanya puas sekedar mengintip hewan lain…but they put their long neck into everyone’s business….ya iyalah, siapa yang enggak kesel coba…setiap hari diintip2 soang, bahkan beberapa entog di dorong hingga tercebur ke kolam oleh sepasang soang aneh itu.
Well, back to our eggs. Tingkat produktifitas telur yang tertinggi masih dipegang oleh entog – ayam – bebek – puyuh dan terakhir soang. Setengah dari telur ini jelas masuk ke perut kami, sedangkan setengahnya lagi langsung kami masukkan ke sarang bertelurnya Ma Tik sang entog. Karena only on Ma Tik yang sabar mengerami semua telur….yes, SEMUA JENIS TELUR dia yang mengerami.