Food Preservation – Confit

Food Preservation – Confit

Meskipun istilah confit telah merujuk pada hampir semua makanan yang direndam dalam suatu bahan cairan untuk pengawetan, pada Abad Pertengahan, metode ini lazim dilakukan hanya untuk bahan daging, yang dikombinasikan dengan metode jugging serta burial.

Untuk membuat confit, daging yang paling cocok dipakai adalah daging yang mengandung banyak lemak, seperti babi, sapi, angsa atau entog. Daging ini dipotong-potong, diasinkan dengan garam dan bumbu serta rempah dan tambahan campuran kismis atau ceri hitam dan dimasak untuk waktu yang sangat lama dengan lemaknya sendiri dengan api yang teramat kecil, kemudian daging dibiarkan menjadi dingin dengan lemaknya yang akan menyelimuti keseluruhan daging tersebut. Lemak ini berfungsi sebagai segel dan bahan pengawet yang luar biasa, biasanya disimpan di tempat yang dingin, di mana confit bisa bertahan selama berbulan-bulan hingga setahun.

Food Preservation – Confit
Food Preservation – Confit

Pada tingkat yang mendasar, lemak yang dibekukan mencegah oksigen dan mikroba di udara mencapai daging.

Food Preservation – Confit

Pengolahan ini populer di Eropa sebelum masa ditemukannya lemari es, namun hal ini masih digunakan hingga sekarang di beberapa daerah di Maroko untuk mengawetkan daging kambing. Hingga sekarang, confit masih populer dan menjadi salah satu adalan metode memasak para koki Eropa.

Food Preservation – Confit
Food Preservation – Confit

Di belahan dunia lain, khususnya di Asia, bukan hanya daging yang direndam dalam lemak, namun beberapa bumbu masakan (spice and herbs). Beberapa bahan yang sering digunakan untuk confit adalah bawang putih, bawang merah, cabai, tomat atau kombinasi dari beberapa bumbu tersebut. Bahan ini dapat digunakan secara utuh (whole) atau digiling kasar, lalu bahan dimasak dalam lemak atau minyak hingga matang dan disimpan dalam toples. Teknik boiling dan lemak itu sendiri berfungsi sebagai pengawet.

Di Indonesia, hal ini lazim dilakukan oleh ibu rumah tangga, dimana untuk menghemat waktu biasanya para ibu akan membuat beberapa jenis bumbu racik dalam kuantitas besar, memasaknya dalam minyak lalu menaruhnya dalam kemasan-kemasan kaca. Atau proses pengawetan cabai dan bumbu dengan mengolahnya menjadi aneka jenis sambal yang dimasak dalam minyak serta disimpan didalam toples. Metode pengawetan beberapa bumbu seperti bawang juga dapat dilakukan di toples tertutup berisi minyak. Pengawetan ini apabila tidak terkontaminasi oleh air akan awet hingga berbulan-bulan.