Banyak orang yang sudah memiliki kebun atau sudah melakukan proses berkebun berasumsi bahwa permaculture tidak memiliki sesuatu yang baru untuk ditawarkan kepada mereka karena mereka “sudah melakukannya.” Maksudnya sudah menanam, beternak ayam, membuat kompos dan sebagainya. Tetapi sebenarnya permaculture bukanlah homesteading.
Permaculture adalah DESAIN. Permaculture adalah proses kreatif untuk merakit elemen-elemen yang ada dan memaksimalkan jumlah hubungan yang menguntungkan serta mengintegrasikan elemen tersebut.
Pertanyaan mendasar bagi pekebun yang merasa sudah melakukan permaculture amat simple, diantaranya :
1. Apakah anda sudah melakukan lingkaran kehidupan yang tidak terputus? Dari proses kemandirian pangan, pengolahan hasil panen serta pengolahan keseluruhan limbah?
2. Apakah anda sudah mengolah keseluruhan sampah baik sampah organik, sampah anorganik serta limbah air kotor untuk dikembalikan lagi ke tanah?
3. Apakah anda sudah membuat ekosistem membaik?
4. Apakah anda sudah menciptakan keberagaman dikebun? Baik dalam hal keberagaman tanaman, serangga, organisme serta mikroorganisme didalam tanah?
5. Apakah anda sudah tepat memilih hewan ternak sesuai dengan kebutuhan kebun?
6. Apakah anda sudah memaksimalkan penggunaan energi alam?
7. Apakah anda sudah berhasil mensejahterakan kehidupan pribadi dengan permaculture?
8. Apakah anda sudah meminimalkan jejak karbon atau bahkan menghilangkannya dalam kehidupan sehari-hari?
9. Apakah anda sudah dapat menerapkan circular economy di lingkungan sekitar?
Para pemilik kebun yang gagal melihat implikasi permaculture yang lebih luas akan kehilangan peluang untuk membuat perbedaan yang lebih besar di lingkungan, di komunitas, di tempat kerja, dan di dunia yang lebih luas.