Cara untuk mengurangi jejak karbon tentu saja dimulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Jangan seperti orang yang hanya bersuara lantang without doing nothing atau sibuk berkoar-koar menuntut pabrik untuk tutup karena mencemari lingkungan. Ingat, apabila satu jari menunjuk kedepan, empat buah jari akan selalu menunjuk ke diri sendiri. Use small and simple solution dalam lingkup terkecil dahulu baru meluaskan lingkaran perubahan kepada yang lain. Dalam hal ini, Permaculture closed loop merupakan jawaban yang tepat akan masalah jejak karbon. Why? because there are many permaculture ethics and permaculture principles has to offer, such as:
GARDEN
1. Grow your own food. Pengeluaran jejak karbon jelas dapat dikurangi kalau kita mau berusaha menanam sendiri beberapa kebutuhan pangan.
2. Know your farmer. Apabila kita terpaksa membeli, belilah ke petani yang paling dekat dan kita kenal dahulu, apabila tidak ada petani disekeliling kita, kita dapat menunggu tukang sayur lewat atau ke warung dan kepasar, opsi terakhir adalah ke supermarket. Ingat…skala prioritas.
3. Plant perennial trees and plants.
4. Rain water harvesting. Selain ada jejak karbon, ada yang disebut jejak air yang sering luput dari pandangan. Kumpulkanlah tong bekas, panenlah air hujan untuk digunakan dimusim panas. Berempatilah kepada rekan yang tinggal di daerah yang susah air. Jangan karena daerah kita melimpah air, kita dzolim membuang-buang air.
5. Always gray water reuse. Sudahkah menghitung berapa juta liter air terbuang ke pipa pembuangan? Air bekas cucian makanan dan cucian tangan atau wudhu dapat disiramkan ke tanaman. Air bekas cucian juga bisa disiramkan ke halaman berumput, at least akan disaring dulu oleh akar rumput dibandingkan langsung mengalir ke sungai.
6. Fertilizer from kitchen waste. Gunakan yang terdekat dahulu. Tidak cukup, baru beli.
FOOD
1. Cek table jejak karbon, pilih bahan makanan yang memiliki paling sedikit jejak karbon dalam proses produksinya.
2. Apabila makanan kegemaran memiliki banyak jejak karbon seperti chia seed/oats/walnut/almond dsb substitusikan dengan bahan lain yang memiliki kandungan nutrisi dan vitamin yang sepadan.
3. Never waste food. Apakah anda tahu bahwa sepertiga sampah dunia adalah sisa makanan/food waste? Mengejutkan bukan?
4. Pergunakan bumbu masakan alami dibandingkan bumbu instant kemasan buatan pabrik. Apabila terpaksa membeli, pilihlah buatan home industry.
5. Belanja dalam ukuran kemasan besar akan mengurangi sampah kemasan kecil-kecil. Atau belanja ke bulk-store.
6. Minyak kelapa menghasilkan jejak karbon lebih sedikit dibandingkan minyak sawit yang menyebabkan deforestation besar-besaran.
7. Usahakan memasak, apabila tidak bisa belilah ditempat yang anda percaya tidak mengjasilkan banyak jejak karbon.
8. Jangan mengalah kepada hasrat untuk menyantap makanan yang bukan seasonal karena alasan bosan dan butuh variasi. Usahakan variasikan resep dan jenis masakannya, bukan bahan bakunya.
9. Selalu belajar cara mengawetkan bahan makanan yang berlebih (terutama saat panen) seperti fermentasi, olahan minuman, asinan, manisan, smoked, selai, dikeringkan dst.
10. Reduce single-use items.
– Menggunakan tas belanja sendiri.
– Membawa tumbler dan reusable to-go cup sendiri.
– Membawa tempat bekal.
– Apabila hendak jajan, pilih kemasan yang sekiranya mengurangi jejak karbon dan sampah plastik.
FASHION & BEAUTY
1. Avoid fast fashion. Membutuhkan 200 ton air untuk memproduksi 1 ton bahan. Jadi harap mengerem aktifitas mengoleksi baju baru apabila setelah anda mengobrak abrik lemari ternyata masih banyak baju yang kelupaan dipakai atau baru sekali dua kali dipakai habis itu lupa. Silahkan dicoba dibongkar lemari pakaian anda masing-masing untuk mengecek.
2. Donasikan pakaian dan barang bekas anda atau keluarga ke yang membutuhkan. Kami.memiliki rekan di bandung yang amat idealis sehingga mereka tidak membeli baju sama sekali dan hanya memakai baju donasi. Very brave of them.
3. Avoid purchasing beauty products with petrolatum. Petrolatum merupakan byproduct dari industri oil. Diambil dari crude oil yang (silahkan dibrowsing) amat tidak sustainable. Pilihlah produk dengan pelembab dari based yang lebih alami seperti coconut oil, olive oil, honey, beeswax dst. Mulailah membaca ingredients setiap produk toilettries dan make up yang anda punya, hilangkan kemalasan dengan browsing masing-masing ingredients.
4. Cobalah perlahan beralih ke toilettries dan make up yang diproduksi local artisan.
HOME
1. Unplug semua colokan apabila tidak dipakai.
2. Apabila terpaksa menggunakan AC, perlahan turunkan suhu dan pengaturan penyalaan.
3. Gunakan bohlam LED.
4. Bersihkan kulkas dan freezer secara berkala.
5. Gunakan pancuran dengan low flow showerheads (kami beli di borma dengan harga 90 ribuan) ini dapat menghemat hingga 50% penggunaan air mandi.
6. Carilah deterjen atau sabun cuci dan pembersih yang aman bagi lingkungan. Pakailah eco enzyme (materi menyusul).
7. Matikan lampu yang tidak dibutuhkan.
8. Pilih kembali barang yang ada dirumah. Hentikanlah mengoleksi tupperware, GUNAKANLAH tupperware, bukan hanya dikumpulkan.
TRAVEL
1. Apabila hendak jajan dalam jarak dekat yang dapat dicapai dalam 5 menit, jalan kakilah atau pergunakan sepeda. Hal ini akan mengurangi budget ke gym.
2. Maksimalkan penggunaan mass transportation.
3. Bawalah bekal makanan dan minuman.
Dan seterusnya, silahkan tambahkan dikolom komentar apabila ada point2 tambahan lagi untuk proses pengurangan jejak karbon…much appeciate.
Ingat. Kita tidak dapat memutar waktu kebelakang, peradaban akan semakin maju, oleh sebab itu kebijaksanaan dan kearifan masing-msing manusia lah yang dapat membantu kita untuk tetap menuju perabadan modern dengan tetap beretika luhur terhadap bumi. Think wisely, Choose prority.