Panenan Tipis

Biasanya kami paling anti memanen buah yang belum masak pohon, namun dikarenakan angin sedang extreem sekali, beberapa markisa rontok sebelum sempat masak dipohon. Oleh sebab itu kami memutuskan untuk memetik buah-buah markisa yang sudah besar dan kami letakkan di kotak kayu sampai kulitnya berwarna kuning dan siap diolah. Saat kulutnya sudah berwarna kuning, markisa ini alamakkkkk amboiiii harum dan manisnya, dengan sedikit rasa asam khas markisa. Kami akan mengolah markisa ini menjadi kombucha, fermented beverages, curd, jam dan concentrate syrup dalam beberapa minggu kedepan. Sejumlah ini baru kami panen dari area carport saja, belum area samping pathways dan belakang kandang. Biasanya hasilnya berupa beberapa peti kayu.

Untuk singkong, kami memanen beberapa pohon singkong bagian samping carport dan kolam, yang akan kami olah menjadi singkong goreng, lemet singkong sorghum dan kolak singkong yang amat cocok disantap dimusim penghujan seperti ini. Sisanya yang belum terpanen akan kami olah menjadi tepung mocaf saja untuk persediaan baking di tahun ini.

Duluuuu sekali, beberapa tahun lalu. Tetangga kami mampir kekebun membawa buah markisa untuk disantap, namun tersisa seperempat buah yang tidak habis. Dari seperempat buah itulah, bijinya kami keringkan dan kami semai serta tanam diseluruh penjuru kebun ahahahhaa. We have never imagined hasil sebegini massive dari hanya seperempat buah markisa sisa. Kami juga menanam singkong dari sebatang pohon singkong yang diberi oleh tetangga. Kami stek dan perbanyak terus hingga memenuhi kebun.