Ingat beberapa waktu lalu saat kami melaksanakan prinsip permaculture dalam keseharian-Obtain A Yield, kami mengolah hasil panenan lemon menjadi syrup dan marmalade. Nah dalam proses pengolahan tersebut jelas menghasilkan limbah berupa ampas, biji serta kulit lemon bukan? Namun, didalam permaculture yang harus diingat adalah ETIKA dan PRINSIP dalam implementasinya. We as a permaculturist PRODUCE NO WASTE, tidak ada yang namanya sampah atau limbah disini. Semuanya berputar pada lingkaran kehidupan.
Dari hasil panenan lemon tersebut, selain memiliki 6 liter syrup dan berjar-jar marmalade. Kami juga menghasilkan beberapa liter eco enzyme yang cukup sekali hingga persediaan sampai tahun depan.
Hari ini kami panen eco enzyme yang sudah kami lakukan berkali-kali dalam beberapa tahun. Tepat di 3 bulan pembuatan, eco enzyme sudah matang sempurna. Dapat dilihat dari aromanya yang sudah mirip aroma karbol. Bahkan jauh lebih harum dari aroma karbol biasa yang terkadang membuat mual apabila menghirup terlalu banyak atau lama.
Kami menyaring semua eco enzyme yang sudah matang dan langsung menyimpan ampasnya untuk starter dari eco enzyme selanjutnya. Karena pohon lemon kami kembali berbuah lagi.